Kisah Umar bin Khattab Masuk Agama Islam

Kisah Umar bin Khattab Memeluk Agama Islam

PelangiBlog.Com – Umar bin Khattab adalah salah satu sahabat Rosulullah SAW yang terkenal sebagai seorang yang pemberani, tegas, berwibawa, dan memiliki pemikiran dinamis. Beliau merupakan salah satu sahabat yang tergolong dalam “As-Sabiqunal Awwalun” atau “golongan orang yang terdahulu masuk islam”.

Umar bin Khattab juga adalah sahabat pembela Rosulullah SAW dengan tulus serta ikhlas. Selain sebagai pembela setia Rosulullah SAW, Umar bin Khattab juga banyak membantu perjuangan agama islam, baik dengan harta, tenaga, dan pikiran Beliau.

Kedekatan Umar bin Khattab dengan Rosulullah SAW menjadi salah satu alasan mengapa Beliau menjadi salah satu sabahat yang termasuk “Khulafaur Rasyidin” atau “Pemimpin yang diberi petunjuk”. Dan karena alasan itu pula, Umar bin Khattab mendapatkan kepercayaan dari para sahabat Rosulullah SAW untuk menjadi kholifah sesudah Kholifah Abu Bakar As-Shiddiq.

Baca juga :
Kisah Abu Bakar As-Shiddiq Memeluk Agama Islam.
Kisah Usman bin Affan Masuk Agama Islam

Beberapa Julukan Yang Diberikan Kepada Umar bin Khattab
Sebagai seorang yang pemberani, tegas, cerdas, dan dinamis, Umar bin Khattab mendapat beberapa julukan semasa hidupnya, ssebagaimana berikut ini :
  • Singa Padang Pasir, julukan ini diberikan oleh suku Quraisy kepada Umar bin Khattab karena Beliau terkenal sebagai seorang yang pemberani, gagah, tegas, dan ditakuti oleh banyak orang dari suku Quraisy lainnya.
  • Abu Hafs artinya orang yang memiliki pendirian teguh
  • Al-Faruq, orang yang bisa membelakan antara yang benar dan yang salah.

Silsilah Umar bin Khattab dan Silsilah Rosulullah SAW
Umar bin Khattab adalah seorang yang berasal dari suku besar di kota Mekkah, yaitu suku Quraisy. Garis keturunan Umar bin Khattab bertemu dengan garis keturunan Rosulullah SAW pada Ka’ab bin Luwai, sebagaimana berikut ini :

Silsilah Umar bin Khattab :
Umar => Khattab => Nufail => Abdul ‘Uzza => Riyah => Abdullah => Qurt => Razzah => Adiy => Ka’ab => Luwai

Silsilah Rosulullah SAW :
Nabi Muhammad => Abdullah => Abdul Muthalib => Hasyim => Abdul Manaf => Qushay => Kilab => Murrah => Ka’ab => Luwai

Kisah Masuknya Umar bin Khattab ke Dalam Agama Islam
Umar bin Khattab memiliki kedudukan besar dalam suku Qurasiy, bukan hanya karena nasab dan keturunanya, tetapi juga karena Beliau adalah orang yang kuat, pemberani, tegas, dan ditakuti oleh banyak masyarakat suku Quraisy. Tak ada yang berani menghadapi Beliau, apalagi menghina.

Sebelum memeluk agama islam, Umar bin Khattab adalah orang yang sangat membenci Rosulullah SAW, dan merupakan musuh besar islam. Beliau bahkan tidak segan-segan menyiksa keluarga, kerabat, dan teman-temannya jika mereka kedapatan memeluk agama islam, seperti yang dilakukan terhadap dua budak Beliau, yaitu Labibah dan Zamirah.

Pada suatu hari, kebencian Umar bin Khattab kepada Rosulullah SAW dan agama islam sudah sampai pada puncaknya. Dengan menghunus sebuah pedang yang sangat tajam, Beliau berniat untuk mendatangi Rosulullah SAW kemudian membunuhnya.

Namun di tengah perjalanan, Umar bin Khattab bertemu dengan Nu’aim bin Abdullah. Nu’aim bin Abdullah lekas bertanya kepada Beliau “Hendak kemana kamu, wahai Umar ?”. “Aku akan membunuh Muhammad !”, jawab Umar bin Khattab dengan tegas.

Mendegar jawaban itu, Nu’aim bin Abdullah pun bertanya kembali “Kamu ingin membunuh Muhammad atau ingin memadamkan ajaranya ?. Kalau kamu ingin membunuh Muhammad, maka pastilah Bani Hasyim akan menuntut balas atas perbuatanmu. Tetapi jika ingin memadamkan ajaran Muhammad, maka bereskan dulu keluargamu ?”.

Umar bin Khattab pun terkejut lantas bertanya “Ada apa dengan keluargaku ?”. “Adikmu Fatimah binti Khattab dan suaminya, Said bin Zaid, telah mengikuti ajaran Muhammad” jawab Nu’aim bin Abdullah. Mendengar jawaban Nu’aim bin Abdullah, meledaklah amarah Umar bin Khattab dan langsung pergi menuju rumah Fatimah.

Ketika Umar bin Khattab sampai di rumah Fatimah, terdengarlah sayup-sayup bacaan Al-Qur’an dari dalam rumah. Di dalamnya, Habab bin Arts sedang mengajarkan Al-Qur’an kepada Fatimah binti Khattab dan Said bin Zaid, tepatnya Surat Thaha ayat 1-8.

Tanpa mengetuk pintu, Umar bin Khattab mendobrak rumah Fatimah, dan suasana pun menjadi begitu tegang. Dengan ekspresi penuh amarah, Umar bin Khattab berkata sambil membentak “Syair apa yang baru saja aku dengar tadi ?. Aku sudah mendengar bahwa kalian mengikuti ajaran Muhammad”.

Seketika itu pula, Umar bin Khattab langsung menyergap Said bin Zaid, namun Fatimah binti Khattab menghadap Umar bin Khattab, sehingga Fatimah mendapatkan tamparan keras dari kakaknya sendiri. Fatimah binti Khattab yang wajahnya bercucuran dengan darah berkata tegas kepada kakaknya “Benar, kami telah beriman kepada Allah dan Muhammad utusan-Nya. Sekarang, berbuatlah sesuka hatimu kepada kamu !”.

Mendengar tegasnya jawaban adiknya sambil melihat darah yang bercucuran keluar dari wajahnya, hati Umar bin Khattab pun menjadi luluh. Beliau berkata kepada adiknya “Berikan lembaran syair yang kalian baca tadi agar aku bisa mempertimbangkan apa yang telah diajarkan Muhammad kepadamu”.

Fatimah binti Khattab pun menjawab “Ini bukanlah syair, ini adalah Kalamullah. Kamu baru bisa menyentuh maknanya jika kamu dalam keadaan suci”. Sambil menenangkan diri, Umar bin Khattab pun pergi bersuci dan kemudian Beliau berikrar memeluk agama islam.

Fatimah binti Khattab lekas memberikan lembaran Al-Qur’an yang tertulis Surat Thaha ayat 1-8 kepada kakaknya. Lantas, Umar bin Khattab membacanya dengan perlahan di dalam hati ayat-ayat indah Al-Qur’an itu.

Umar bin Khattab pun begitu terkesan dan mengagumi ayat-ayat Al-Qur’an yang telah Beliau baca, isi dan susunan bahasanya yang begitu indah nan menyentuh. Tanpa terasa, air mata Beliau menetes-netes sambil berkata “Sungguh, alangkah indah dan mulianya apa yang kalian pelajari ini”.

Dengan masuknya Umar bin Khattab ke dalam agama islam, berarti Allah SWT telah mengabulkan doa Rosulullah SAW “Ya Allah, kuatkanlah islam dengan salah seorang dari dua Umar !”, yaitu Umar bin Khattab dan Amr bin Hisyam (nama asli Abu Jahal).

Setelah Umar bin Khattab menyatakan kepada Rosulullah SAW bahwa dirinya masuk islam, Belaiu adalah orang yang mempertaruhkan nyawa untuk membela Rosullullah SAW dan perjuangan agama islam. Belaiu berani menantang siapa pun yang berusaha menyakiti Rosulullah SAW.

Bahkan ketika diturunkannya perintah kepada kaum muslimin untuk melakukan hijrah ke Kota Madinah, Umar bin Khattab pergi thawaf mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali kemudian sholat dua rokaat. Setelah itu, Beliau menemui tokoh-tokoh besar suku Quraisy untuk memberikan peringatan agar tidak mengganggu perjalanan hijrah tersebut.

Umar bin Khattab berkata kepada mereka “Barang siapa yang ingin ibunya meratapi nasib putranya, anaknya menjadi yatim, dan istrinya menjadi janda, maka susullah aku ke lembah di sana !”. Namun, tak ada satu pun orang kafir Quraisy yang berkutik dan berani menantang Beliau.