Kisah Usman bin Affan Masuk Agama Islam dan Peran Beliau Dalam Perjuangan Islam

Kisah Usman bin Affan Masuk Agama Islam dan Peran Beliau Dalam Perjuangan Islam

PelangiBlog.Com – Usman bin Affan adalah salah satu sahabat Rosulullah SAW yang terkenal sebagai seorang yang ramah tamah, tekun, sabar, kaya raya, dan dermawan. Beliau merupakan salah satu sahabat yang tergolong dalam “As-Sabiqunal Awwalun” artinya golongan orang yang terdahulu masuk islam.

Selain sahabat Abu Bakar As-Shiddiq, Umar bin Khattab, dan Ali bin Abi Tholib, sahabat Usman bin Affan juga merupakan salah satu “Khulafaur Rasyidin” aartinya para pemimpin yang diberi petunjuk. Beliau menjadi kholifah ke tiga setelah Kholifah Umar bin Khattab wafat.

Baca juga :
Kisah Abu Bakar As-Shiddiq Memeluk Agama Islam
Kisah Umar bin Khattab Masuk Agama Islam
Kisah Ali bin Abi Thalib Masuk Agama Islam.

Silsilah Usman bin Affan dan Silsilah Rosulullah SAW
Usman bin Affan adalah sahabat yang berasal dari kabilah Umayyah dari suku Quraisy di kota Mekkah. Garis keturunan Beliau bertemu dengan garis keturunan Rosulullah SAW pada Abdul Manaf bin Qushay, sebagaimana berikut ini :

Silsilah Umar bin Khattab :
Usman => Affan => Abul Ash => Umayyah => Abdul Syam => Abdul Manaf => Qushay

Silsilah Rosulullah SAW :
Nabi Muhammad => Abdullah => Abdul Muthalib => Hasyim => Abdul Manaf => Qushay

Kisah Usman bin Affan Sebelum Masuk Agama Islam
Usman bin Affan adalah seorang saudagar atau pedagang kaya raya di kalangan suku Quraisy. Beliau dikenal sebagai seorang yang ulet, tekun, ramah tamah, dan dermawan. Dengan keuletannya, Beliau sudah bedagang sampai ke negara Syam (pada saat ini terpecah menjadi Negara Lebanon, Suriah, Palestina, dan Yordania) dan Kota Hira pada usia yang cukup muda.

Kisah Masuknya Usman bin Affan ke Dalam Agama Islam
Sebelum masuk islam, Usman bin Affan memang tidak mengetahui banyak tentang Rosulullah SAW atau bertemu secara langsung. Beliau hanya mengetahui tentang sifat-sifat dan kepribadian Rosulullah SAW dari mulut ke mulut, tentu saja karena pada masa itu Rosulullah SAW masih berdakwah secara sembunyi-sembunyi.

Usman bin Affan begitu mengagumi sifat dan kepribadian unik Rosulullah SAW, rasa penasaran membuat Beliau berkeinginan untuk bertemu dengan Rosulullah SAW. Keinginan itu akhirnya diwujudkan dengan menemui Abu Bakar, yang mana rumah Beliau tidak begitu jauh dengan rumah Abu Bakar.

Dalam pertemuan itu, Abu Bakar menjelaskan banyak lagi tentang sifat dan kepribadian Rosulullah SAW, yaitu Rosul yang membawa jalan kebenaran serta membawa umat menuju cahaya. Abu Bakar juga mengatakan kepada Usman bin Affan bahwa dirinya sudah menjadi seorang muslim. Abu Bakar juga menyarankan kepada Usman bin Affan untuk segera menemui Rosulullah SAW “Saya anjurkan agar kamu segera menemui Beliau (Rosulullah SAW)”.

Setelah pertemuan dengan Abu Bakar, rasa penasaran semakin menghantui perasaan Usman bin Affan. Dan akhirnya, Beliau memutuskan untuk segera menemui Rosulullah SAW. Ya, Beliau lekas berkunjung ke rumah Rosulullah sesuai dengan anjuran Abu Bakar.

Setelah bertemu, Usman bin Affan menghabiskan waktunya untuk mengobrol banyak dengan Rosulullah SAW. Dan di sanalah Allah SWT menurunkan cahaya hidayah ke dalam hati sehingga Beliau berikrar dan memeluk agama islam.

Status Usman bin Affan Dalam Keluarga Rosulullah SAW
Usman bin Affan bukan hanya sebagai sahabat dekat Rosulullah SAW saja, tetapi juga menantu Rosulullah SAW. Beliau dinikahkan oleh Rosulullah SAW dengan putrinya bernama Ruqayyah. Namun, Ruqayyah meninggal ketika terjadi perang badar sughra karena sakit, ini membuat Beliau tdak ikut serta dalam berperang.

Tak lama kemudian, Rosulullah SAW menikahkan Usman bin Affan dengan putrinya yang lain, yaitu Ummu Kultsum. Para sahabat pun menganggap Usman bin Affan sebagai orang yang sangat beruntung karena menikahi dua putri Rosulullah SAW, mereka menjuluki Beliau dengan sebutan “Dzu Nurain” artinya orang yang memiliki dua cahaya.

Namun Ummu Kultsum juga meninggal semasa Rosulullah SAW masih hidup, sedangkan Allah SWT tidak memberikan Usman bin Affan keturunan dari keduanya.

Peran Usman Bin Affan Setelah Masuk Islam
Sewaktu Usman bin Affan masuk agama islam, memang dakwah yang dilakukan oleh Rosulullah SAW masih secara sembunyi-sembunyi. Beliau pun masih belum terbuka untuk menceritakan keislaman Beliau kepada orang-orang kafir Quraisy, hanya kepada orang-orang tertentu seperti keluarga, kerabat, dan teman dekat.

Dalam upaya membantu perjuangan agama islam, Usman bin Affan pun mengajak keluarga, kerabat, dan teman-teman dekat secara sembunyi-sembunyi. Perlahan-lahan, Beliau banyak menarik keluarga, kerabat, dan teman dekat, bahkan saudagar-saudagar untuk masuk agama islam.

Pengembangan ajaran agama islam pada waktu itu memang tidak luput dari peran besar Usman bin Affan. Beliau banyak menyumbangkan harta untuk perjuangan agama islam, khususnya ketika terjadi peperangan seperti Perang Badar, Perang Tabuk, dan lain-lain.

Beberapa waktu setelah kaum Muslimin melakukan hijrah ke Kota Madinah, pada waktu itu sedang dilanda musim kemarau cukup panjang yang menyebabkan kekeringan sedangkan kaum muslimin sedang menghadapi perang dengan kafir Quraisy. Kemudian, Usman bin Affan membeli sumur orang yahudi yang bernama “Badar”, sumur itu pun dimanfaatkan oleh segenap kaum muslimin. Dan karena hal inilah, perang tersebut dinamakan perang badar.

Peran Usman bin Affan pun bisa dilihat ketika terjadi perang Tabuk. Perang Tabuk adalah perang yang terjadi antara kaum muslimin dan kerajaan Romawi, di mana Romawi ingin menguasai sebuah daerah yang bernama Tabuk (barat laut Kota Madinah) yang merupakan kekuasaan islam. Pada waktu itu juga terjadi musim paceklik, sedangkan jarak Kota Madinah dengan Tabuk sekitar 1000 km, tentu saja ini membuat hati kaum muslimin menjadi kurang yakin, apalagi orang-orang Yahudi mengobarkan rayuan dan godaan untuk menggagalkan seruan perang Rosulullah SAW (gambaran pada Surat At-Taubah ayat 81-82). Melihat kondisi seperti ini, Usman bin Affan menyumbangkan 1000 dinar, 100 kuda, dan ratusan unta untuk kepentingan perang Tabuk sebagai modal serta persiapan, sehingga hal ini mampu membangkitkan semangat kaum muslimin.