Beginilah Dahsyatnya Siksa Neraka Jahannam

Beginilah Dahsyatnya Siksa Neraka Jahannam
 

Neraka Jahannam merupakan tempat yang telah disiapkan oleh Allah SWT di akhirat kelak, bagi orang-orang yang durhaka kepada-Nya, rasul-Nya, dan Al-Qur'an yang telah diturunkan. Seperti berita pengetahuan agama yang sudah kita dengar, maka neraka Jahannam memiliki siksa yang sangat pedih.


Panas Api Neraka Jahannam

Berbicara tentang panas api neraka Jahannam, tentu saja kita tidak akan mampu membayangkan bagaimana panasnya. Yang jelas dibandingkan dengan panas api di dunia saat ini, maka salah jauh sekali sampai berkali-kali lipat. Dalam beberapa riwayat memang sudah dijelaskan, yang mana riwayat-riwayat itu sebagian sudah ditulis di dalam posting tersendiri : Perbedaan Panas Api Neraka dan Api Dunia.


Tujuh Pintu Neraka Jahannam

Pintu-pintu di dalam neraka Jahannam ada 7, yang biasa kita kenal dengan istilah nama-nama neraka. Nah, adapun penjelasan lebih detail mengenai poin ini, maka bisa dilihat pada posting khusus yang sudah dibahas sebelumnya : 7 Nama Neraka dan Orang Yang Memasukinya.


Ngerinya Setiap Tempat Di Dalam Neraka Jahannam

Riwayat 1 :

Dikisahkan dalam sebuah riwayat hadits, ketika turun Surat Al-Hijr ayat 43 :

ÙˆَØ¥ِÙ†َّ جَÙ‡َÙ†َّÙ…َ Ù„َÙ…َÙˆْعِدُÙ‡ُÙ…ْ Ø£َجْÙ…َعِÙŠْÙ†َ

"Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya" (Al-Hijr : 43).

Rasulullah SAW menangis dengan sangat keras. Melihat tangisan Rasulullah SAW tersebut, para sahabat pun turut menangis pula, sedangkan mereka semua tidak mengetahui wahyu seperti apa yang telah diturunkan oleh Malaikat Jibril as sehingga Beliau menangis keras. Namun, tidak ada satupun sahabat yang berani bertanya apa yang membuat Beliau menangis.

Rasulullah SAW sendiri ketika meihat putrinya, Sayyidah Fathimah ra, maka Beliau merasa senang dan bahagia. Lalu, Sahabat Abdur Rahman bin Auf ra pun berinisiatif untuk pergi menuju rumah Sayyidah Fathimah ra dengan harapan dapat menghibur dan menenangkan kesedihan Rasulullah SAW. (Dalam riwayat yang lain, yang pergi ke rumah Sayyidah Fathimah adalah Sahabat Umar bin Khattab ra).

Sesampai di rumah Sayyidah Fathimah ra, lekas Sahabat Abdur Rahman bin Auf pun mengucapkan salam, "Assalamu alaiki, wahai putri Rasulullah SAW".

Sayyidah Fathimah ra yang sedang berada di dalam rumah pun menjawab, "Wa'alaikas salam", sesaat lalu bertanya, "Siapa kamu ?".

Sahabat Abdur Rahman bin Auf ra pun menjawab, "Saya adalah Abdur Rahman bin Auf"

Sayyidah Fathimah ra pun bertanya lagi, "Wahai putra Auf, ada perlu apa kamu datang ?".

Sahabat Abdur Rahmah bin Auf ra pun menjawab, "Aku meninggalkan Rasulullah SAW dalam keadaan menangis bersedih, dan aku tidak tahu apa yang telah diturunkan Malaikat Jibril kepada Beliau".

Sayyidah Fathimah ra yang masih sibuk pun menjawab, "Tinggalkan aku sampai aku mengenakan pakaian-pakaianku, aku akan pergi menyusul menuju Rasulullah SAW, barangkali Beliau akan menceritakan kepadaku tentang apa yang telah diturunkan Malaikat Jibril kepada Beliau".

Sahabat Abdur Rahman bin Auf ra pun kembali menuju tempat Rasulullah SAW. Sesaat kemudian Sayyidah Fathimah ra pun pergi menuju tempat Rasulullah SAW dengan memakai pakaian tebal kusam yang dijahit dengan pelepah dauh kurma sebanyak 12 jahitan.

Bahkan saat Sahabat Umar bin Khattab melihat pemandangan itu, beliau meletakkan tangannya di atas kepala sambil mengeluh, "Aduh susahnya diriku melihat keadaan sedih putri Rasulullah SAW, karena sesungguhnya putri kaisar dan raja Persia selalu memakai pakaian sutera dan sundus (sutera yang halus), sedangkan putri Rasulullah SAW memakai pakaian tebal dari shuff (bulu) yang dijahit dengan pelepah daun kurma sebanyak 12 jahitan".

Setelah Sayyidah Fathimah sudah berada didekat Rasulullah SAW, dia pun berkata, "Wahai Rasulullah, tidakkah engkau tahu bahwa Sahabat Umar bin Khattab terheran-heran melihat pakaianku ?. Maka demi Dzat yang telah mengutusmu dengan kemuliaan, aku dan Ali bin Abi Thalib (suaminya) tidaklah memiliki sebuah tikar selama 5 tahun kecuali kulit kambing. Kami memberi makan unta kami dengan kulit kambing itu di waktu siang dan kami menjadikannya tikar di waktu malam. Dan bantal kami terbuat dari tulang belulang yang terbungkus pelepah kurma".

Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Wahai Umar, biarkan putriku seperti itu".

Sayyidah Fathimah pun bertanya, "Diriku menjadi tebusnmu, apa yang membuatmu menangis ?"

Rasulullah SAW pun menjawab, "Bagaimana aku tidak menangis, sedangkan Malaikat Jibril telah menurunkan ayat ini :

ÙˆَØ¥ِÙ†َّ جَÙ‡َÙ†َّÙ…َ Ù„َÙ…َÙˆْعِدُÙ‡ُÙ…ْ Ø£َجْÙ…َعِÙŠْÙ†َ

"Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya" (Al-Hijr : 43).

Sayyidah Fathimah pun bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, ceritakanlah kepadaku tentang pintu Neraka Jahannam ?".

Rasulullah SAW pun menjawab dan menjelaskan tentang pintu neraka Jahannam sebagai berikut ini :

  1. Pintu paling ringan neraka Jahannam adalah 70.000 gunung dari api. 
  2. Di setiap gunung terdapat 70.000 lembah dari api. 
  3. Di setiap lembah terdapat 70.000.000 cabang dari api
  4. Di setiap cabang terdapat 1.000.000 kota
  5. Di setiap kota terdapat 70.000.000 bangunan megah dari api
  6. Di setiap bangungan megah terdapat 1.000.000 desa dari api
  7. Di setiap desa terdapat 70.000.000 rumah dari api
  8. Di setiap rumah terdapat 70.000.000 kotak peti dari api
  9. Di setiap kotak peti terdapat 70.000.000 macam siksa yang mana setiap penghuninya tidak sama siksanya.

Mendengar cerita tersebut, Sayyidah Fathimah pun menundukkan wajahnya sambil bersedih, "Celakalah bagi orang yang masuk ke dalam neraka".

Tak hanya Sayyidah Fathimah saja, para sahabat yang lain pun turut bersedih. Sahabat Umar bin Khattab sampai berkata, "Andai aku adalah seekor kambing bagi pemilikku. Dia akan menyembelihku, memakan dagingku, memotong-motong anggota tubuhku, dan meremukkan tulang-belulangku, dan aku tidak akan mendengar tentang berita Neraka Jahannam"

Sahabat Abu Bakar As-Shiddiq pun turut bersedih, "Andai aku adalah seekor burung di hutan belantara. Aku memakan buah-buahan, meminum air sungai, dan bertempat di ranting-ranting pohon. Aku tidak akan mendapatkan hisab dan tidak juga siksa, aku juga tidak akan pernah mendengar berita tentang Neraka Jahannam".

Sedangkan Sahabat Ali bin Abi Thalib berkata sambil bersedih, "Andai ibuku tidak melahirkanku, andai aku meninggal di waktu kecil, andai aku adalah rerumputan yang dimakan hewan-hewan ternak, andai hewan-hewan buas merobek-robek dagingku, aku tidak akan pernah mendengar berita tentang Neraka Jahannam".

Tak hanya sampai di situ saja, setelah mendengar berita itu, Sahabat Salman Al-Farisi pergi menuju pemakaman Baqi' Al-Gharqad, sembari meletakkan tangan di atas kepalanya, dia berteriak, "Aduuh, begitu jauhnya perjalananku dan begitu sedikitnya bekalku di perjalanan kiamat".

Tak lama kemudian, Sahabat Bilal bin Rabah bertemu dengan Sahabat Salman Al-Farisi yang sedang menangis dan bersedih. Dia pun bertanya, "Apa yang membuat aku melihatmu dalam keadaan menangis dan bersedih, wahai hamba Allah ?".

Sahabat Salman Al-Farisi pun menjawab, "Celaka bagiku dan bagimu, wahai Bilal, jika tempat kembali kita setelah memakai pakaian katun dan sutera, kita akan mengenakan pakaian dari potongan-potongan api. Celaka bagiku dan bagimu, wahai Bilal, jika tempat kembali kita setelah memeluk istri, kita akan dikumpulkan bersama syetan di dalam belenggu. Celaka bagiku dan bagimu, wahai Bilal, jika kita meminum air hamim (air yang sangat panas) nereka Jahannam dan memakan pohon zaqqumnya (pohon yang sangat pahit)".


Wallahu a'lam, semoga kita semua akan mendapatkan rahmat dan maghfirah-Nya kelak di akhirat, serta dibebaskan dari siksa Neraka Jahannam.

Catatan Sumber : 

Kitab Mawa'idzul Ushfuriyyah, Hadits ke-10, karya Syekh Muhammad bin Abi Bakar.

 

Riwayat 2 :

Dalam sebuah riwayat dari Sahabat Ibnu Abbas ra, dijelaskan bahwa ketika Hari Kiamat telah ditegakkan, maka Neraka Jahannam didatangkan dari sisi kanan Arsy seperti sebuah makhluk yang besar dan ganas. Di sekitarnya dikelilingi sebanyak 70.000 baris malaikat, di mana setiap baris jumlahnya lebih banyak daripada golongan tsaqalain (manusia dan jin). Dengan kendali-kendalinya, para malaikat itu menarik Neraka Jahannam. 

Neraka Jahannam memiliki 4 kaki seperti makhluk yang sangat buas, jarak di antara satu kaki ke kaki lainnya seperti 1.000 tahun berjalan kaki. Kepalanya berjumlah 30, di mana setiap kepala terdapat 30.000 mulut. Sedangkan di setiap mulut terdapat 30.000 gigi geraham, yang mana besar setiap gigi geraham seperti 1.000 kali lipat Gunung Uhud. Mulutnya terdiri dari 2 bibir, yang mana luas setiap bibir seperti lapisan dunia. Di dalam dua bibir terdapat dua rantai besi, setiap rantai terdiri dari 70.000 cincin dan di setiap cincin ditahan oleh malaikat yang jumlah tidak terhitung kecuali Allah SWT.

Dan demikian itu adalah makna dari Firman Allah SWT :

Ø¥ِÙ†َّÙ‡َا تَرْÙ…ِÙ‰ بِØ´َرَرٍ ÙƒَالْÙ‚َصْرِ
"Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana" (Al-Mursalat : 32).

 

Catatan Sumber :

Kitab Daqoiqul Akhbar, Bab 36, karya Imam Abdur Rochim bin Ahmad Al-Qadli