Sejarah dan Asal Usul Kitab Nadhom Aqidatul Awam

Sejarah dan Asal Usul Kitab Nadhom Aqidatul Awam

Sejarah dan Asal Usul Kitab Nadhom Aqidatul Awam - Kitab Nadhom Aqidatul Awam merupakan salah satu kitab familier yang sudah biasa menjadi salah satu kitab yang dikaji di pondok-pondok pesantren. Kitab ini disusun oleh Sayyid Ahmad Al-Marzuqi yang merupakan kitab kecil klasik yang hanya terdiri dari 57 bait nadhom. Di dalamnya berisi tentang pokok dan dasar aqidah serta tauhid, sehingga sangatlah cocok untuk dipelajari oleh santri-santri tingkat dasar.

Baca selengkapnya : Download Kitab Nadhom Aqidatul Awam (PDF).


Sejarah Disusunnya Kitab Aqidatul Awam

Dalam Kitab Nurudh Dholam karya Syekh Nawawi Al-Banteni, yang merupakan syarah dari Kitab Nadhom Aqidatul Awam, dijelaskan mengenai sejarah dan asal-usul disusunnya Kitab Nadhom Aqidatul Awam, tepatnya pada bab pendahuluan.

Pada waktu itu, tepatnya pada akhir Malam Jum'at yang merupakan malam Jum'at pertama Bulan Rajab yaitu tanggal 6 Rajab 1258 H atau 13 Agustus 1842, Syekh Ahmad Al-Marzuqi bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW dan para sahabat yang berada di samping Beliau.

Lalu Rasulullah SAW berkata kepada Syekh Ahmad Al-Marzuqi :

إِقْرَأْ مَنْظُوْمَةَ التَوْحِيْدِ الَّتِيْ مَنْ حَفَظَهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَنَالَ الْمَقْصُوْدَ مِنْ كُلِّ خَيْرٍ وَافَقَ الْكِتَابَ وَالسُّنَّةَ

"Bacalah nadhom tauhid yang mana barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga dan memperoleh tujuan dari setiap kebaikan yang sesuai dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah".

Syekh Ahmad Al-Marzuqi pun bertanya kepada Rasulullah SAW :

وَمَا تِلْكَ الْمَنْظُوْمَةُ يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ

"Dan apa nadhom itu, wahai Rasulullah ?".

Para sahabat yang berada di samping Rasulullah SAW pun berkata :

إِسْمَعْ مِنْ رَسُوْلِ اللّٰهِ مَا يَقُوْلُ

"Dengarkanlah apa yang akan dikatakan Rasulullah".

Lalu Rasulullah SAW berkata :

قُلْ : أَبْدَأُ بِاسْمِ اللّٰهِ وَالرَّحْمٰنِ

"Katakan : "أَبْدَأُ بِاسْمِ اللّٰهِ وَالرَّحْمٰنِ" (Aku memulai dengan menyebut nama Allah dan nama Tuhan Yang Maha Pengasih".

Lalu Syekh Ahmad Al-Marzuqi pun membaca bait nadhom itu :

أَبْدَأُ بِاسْمِ اللّٰهِ وَالرَّحْمٰنِ

sampai pada akhir bait :

وَصُحُفُ الْخَلِيْلِ وَالْكَلِيْمِ # فِيْهَا كَلَامُ الْحَكَمِ الْعَلِيْمِ


Sedangkan Rasulullah SAW sendiri mendengarkan Syekh Ahmad Al-Marzuqi membacanya. Nah, ketika Syekh Ahmad Al-Marzuqi terbangun dari tidurnya, beliau pun membaca bait-bait nadhom yang diajarkan Rasulullah SAW di dalam mimpi dan masih hafal mulai awal hingga akhir nadhom.

Setelah beberapa bait nadhom yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW di dalam mimpi, Syekh Ahmad Al-Marzuqi pun mengumpulkan dan menyusun bait nadhim seterusnya hingga mencapai 57 bait.

Selanjutnya, pada Malam Jum'at di waktu sahur tanggal 28 Dzul Qa'dah, Syekh Ahmad Al-Marzuqi bermimpi bertemu Rasulullah SAW untuk kedua kalinya. Lalu Rasulullah SAW berkata :

إِقْرَأْ مَا جَمَعْتَهُ

"Bacalah nadhom yang telah kamu kumpulkan (susun)".

Syekh Ahmad Al-Marzuqi yang berada di hadapan Rasulullah SAW pun membaca bait nadhom mulai awal hingga akhir. Sedangkan para sahabat yang berada di samping Rasulullah SAW pun menjawab, "Aminn" setiap selesai membaca satu bait nadhom ini.

Setelah Syekh Ahmad Al-Marzuqi selesai membaca hingga akhir nadhom, Rasulullah SAW pun mendoakan beliau :

وَفَّقَكَ اللّٰهُ تَعَالٰى لِمَا يُرْضِيْهِ وَقَبِلَ مِنْكَ ذٰلِكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَعَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَنَفَعَ بِهاَ الْعِبَادَ

"Semoga Allah Ta'ala memberi taufiq (pertolongan) kepadamu pada apa yang menjadikan-Nya ridlo, semoga Dia menerimamu atas nadhom-nadhom itu, semoga Dia memberikan berkah kepadamu dan kepada orang-orang mukmin, dan semoga Dia memberikan manfaat pada hamba-hamba dengan perantara nadhom-nadhom itu".

Setelah kejadian itu, orang-orang meminta Syekh Ahmad Al-Marzuqi untuk membacakan nadhom-nadhom ini, beliau pun membacakan untuk mereka. Dan sebagai bentuk cinta beliau kepada Rasulullah SAW, beliau menambahi satu bait nadhom :

وَكُلُّ مَا اَتَى بِهِ الرَّسُوْلُ # فَحَقُّهُ التَّسْلِيْمُ وَالْقَبُوْلُ


Wallahu a'lam bis showab,

Sumber : Kitab Nurudh Dholam, pendahuluan
Karya : Syekh Nawawi Al-Banteni